Tuesday, 31 May 2011

Tidak selalu "bermain" itu menyenangkan

"Main-Main" ...

Sepenggal kata majemuk ini masih demikian membekas. Beberapa bulan lalu kata ini menghadirkan sebuah masalah besar yang tak pernah saya duga. Sebuah masalah yang mungkin belum selesai hingga hari ini. Kata ini telah memancing ego seorang Professor yang sangat saya hormati, hingga berbuah 'murka' yang demikian nyata terasa. Semuanya terjadi tanpa sebuah kesengajaan tentunya. Namun semuanya telah terjadi dan nampaknya sulit untuk menghapus peristiwa itu dari ingatan kami. Berusaha memperbaiki, ya mungkin itu saja yang terpikir saat ini dan hanya itu yang bisa saya lakukan, membuktikan bahwa saya pun tidak 'main-main'.

Demikian halnya pagi ini ... saya pun kembali belajar. Bahwa tanpa kita sadari, kita sering terlibat dalam sebuah 'permainan'. Saya pun, semenjak kasus beberapa bulan lalu itu, sudah enggan untuk menggunakan istilah main-main atau melibatkan diri dalam 'permainan', dalam bentuk apapun itu (klo main bulu tangkis, sepedahan atau kluyuran ndak masuk pembahasan ya). Terlalu banyak hal tak terduga,  terlalu banyak resiko di sana ... terlebih lagi ketika 'hati' terlibat di sana ... sumimasen deshita. [ZA]

No comments:

Post a Comment