Wednesday 16 November 2011

Membaca kembali "Pesan Cinta" ...

Pagi ini sebuah kenangan lama atau lebih tepatnya kesadaran lama kembali hadir ketika memulai membaca ayat-ayat cinta yang dikirimkan Dia, Sang Maha Pengasih. Pengalaman sembilan tahun lalu kembali hadir, di pagi itu persis ayat yang sama menemaniku memulai salah satu hari bersejarah dalam hidupku. Ya di hari itu, akhirnya aku akan berangkat melanjutkan studi di salah satu kampus terbesar di negeriku, sebuah kampus yang tidak pernah sedikitpun terlintas dalam benakku bahwa kelak akan menjadi salah satu almamaterku, IPB - Bogor. Sepenggal pesan singkat penuh makna di pagi itu lebih dari cukup untukku, bahkan jauh melebihi beberapa ratus ribu uang saku yang kubawa meski kala itupun tidak terbayang berapa lama bisa bertahan dengan uang itu, dan bagaimana selanjutnya ketika uang itu tinggal menyisakan rupiah terakhirnya. Pesan itu adalah:

“Dan tidaklah ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang member rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (Hud [11:6])

Alhamdulillah ... segala puji hanyalah milik-Nya ... sampai detik ini dan insya Allah juga pada detik-detik selanjutnya keyakinan akan janji ini tidak akan pernah pudar. Oleh karena itu seringkali hati ini merasa gusar, marah, dan benci (semoga itu bukan semata karena iri) tatkala banyak orang berlomba-lomba menumpuk harta dengan segala cara tanpa peduli lagi halal-haram, tanpa peduli hak orang lain yang ia rampas. Terlebih ketika hal itu dilakukan oleh mereka yang konon paham tentang agama ini, hamilud da'wah demikian mereka menyebutnya. Ingin rasanya kukatakan, kemana akal dan nurani mereka, ketika mereka demikian getol mengurus hal-hal kecil yang penuh khilafiyah, namun lupa dengan hal-hal prinsip, lupa akan itu semua tatkala ada kepentingan dunia mereka di sana. Namun hari ini ketika merenungkan kelanjutan pesan cinta Sang Maha Pencipta ini, kutemukan jawabnya:

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (HUd [11: 15-16]).

Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari hal yang demikian. Cukupkanlah diriku dengan yang halal. Jauhkanlah segala fitnah dan godaan yang mampu menjerumuskan. Serta hilangkanlah segala kebimbangan akan janjimu yang pasti, serta rasa benci yang mungkin hanya muncul karena iri bukan karena syariat-Mu yang diingkari. Ya Rabbi ... ampunilah hamba-Mu ini yang sering kali lupa, yang sering kali lebih banyak menilai orang daripada mengintrospeksi diri. Mampukanlah diri ini untuk lebih bisa memperbaiki diri. Amien. 

No comments:

Post a Comment