Mengawali pagi ini dengan sarapan sepiring menu 'special' ayam bumbu bali plus segelas teh hangat. Ya sengaja pakai kata 'special' karena di masak standar dg bumbu instan dan karenanya semalam diledek teman "Dasar anak kos, preservative man (baca : kebanyakan bahan pengawet)". Tapi all in all cukup maknyuss ditengah suasana Kyoto yang masih saja dingin sekalipun konon saat ini telah memasuki musim semi ...
Pagi ini tepatnya hari-hari belakang ini ada beberapa hal yang terus mengusik benak ini untuk mencoba merenungkan sebenarnya dimana kaki ini sedang berpijak dan kemana kiranya ia akan melangkah. Sebuah kekhawatiran terselip di sana ... mungkinkah saya sedang 'kesasar'?! ... Hingga akhirnya ketika sejenak nengok kabar kawan-kawan di fesbuk ... disana ketemu beberapa coretan teman di wall-nya yang menarik dan kiranya patut utk direnungkan, ada pelajaran penting yg bisa dipetik dari sana :
"Rendah hati, dan jadilah bintang yang menjulang di langit Walau dalam bayangan air sekalipun, ia tetaplah menjulang tinggi Dan janganlah menjadi awan yang terbang ke langit seakan-akan tinggi, padahal tidak ada isinya apa-apa." (Status Basuki Setya Graha, Minggu, 27 Maret 2011)
"Jenguklah hati, jika hati tersakiti oleh manusia maka tengoklah niat, Jika niat masih karena Allah swt, maka usah hiraukan masalah dan sakit itu, karena ia akan selesai & sembuh. Allah swt bersama kita." (Status Yossy Renggo Wardhani, Minggu, 27 Maret 2011)
Memang urusan hati selalu susah dipahami, atau itu semua terjadi karena kita kurang berinteraksi dan peduli dengannya ... Mungkin kita memang patut waspada akan hal ini. Bukankah semua nilai amal kita, bahkan nilai hakiki diri kita sangat ditentukan olehnya. Jangan sampai kita bak pedagang yang terus sibuk dengan perdagangan kita, targetx2 penjualan, promosi, menjalin relasi/network dll tanpa pernah tahu apakah dia untung atau rugi, karena tersibukkan dengan semua urusan-urusan itu. Ja ... waspadalah!!! [ZA]
suka status kedua :D
ReplyDeleteBu Nur klo sy suka keduanya ... klo ndak kan ndak mungkin juga sy tempel di dinding blog sy ... =P
ReplyDeleteseorang senior pernah memberikan analogi yang berbeda. kadang kita sibuk berlari, tapi entah apa juga yang kita kejar. hal-hal yang amat mendasar justru sering missing.. sepakat dengan mas slamet, urusan niat dan tujuan sering dinomorduakan karena kesibukan dan deadline... saya juga jadi mikir, apa kesibukan saya sekarang meaningless ya, atau jangan2 saya juga sedang kesasar. :(
ReplyDeletesyukurlah ada yg sedang 'kesasar' juga ... kesasar itu ndak menyenangkan apalagi klo kesasarnya sendirian ... hehhehhe. Cuma soal 'melangkah' atau pun 'berlari' ini kadang mesti dilihat dalam beberapa level yang berbeda, klo prof dari turki kemarin bilangnya ... multiplexity ... dalam level global, paling top, niat dan tujuan ini mutlak mesti dijaga ... namun dalam level dibawahnya yang lebih detail terkadang adeganx2 'kesasar' ini menjadi sesuatu yg menyenangkan ... misal terkait riset kita, sungguh kita seolah tengah tersesat di rimbunnya ilmu pengetahuan ... dalam hal ini nampaknya nasehat dari manga/komik-nya kyodai bisa direnungkan pula ...'just move on the way you want' ... nah lho.
ReplyDelete